dhc

Aloha cimuters... Em kalian pernah merhatiin pintu indomar*t atau alf*mart ga? jangan bilang di daerah kalian ga ada dua minimarket yang tak terpisah bagai Samson dan Laila itu. Dua minimarket itu kan memproklamirkan bahwa mereka adalah minimarket yang ada dimana-mana, meskipun kalian tidak sedang jatuh hati pada mereka . Jadi kalo di tempat kalian ga ada. Seharusnya kalian mempertanyakan, jangan-jangan selama ini kalian nggak tinggal di bumi lagi. Well,well...sebagai cimuters yang baik, ane menyarankan, sempatkanlah buat mampir ke salah satu dari dua minimarket tersebut untuk merhatiin pintunya. Jika kalian cermat (ga usah cerdas gapapa), maka kalian akan mendapati tulisan push dan pull pada handle pintu tersebut. Nah setelah kalian menemukan dua tulisan itu, perhatikan lagi tangan kanan kalian (kalo kidal berarti kiri) memilih handle yang mana? Push atau Pull? jika sudah memilih, baik mendorong maupun menarik jangan lupa membalas sapaan dan senyum mbak-mbak yang ada di

my dream Bisa di bilang ane adalah tipe orang pencemburu kalau tidak boleh dibilang iri. Ada rasa yang menusuk-nusuk dalam hati manakala orang-orang di sekitar ane mendapatkan apa yang kita impikan lebih dulu. Ane pengen banget study abroad, jalan-jalan keluar negri apapunlah yang bisa memindahkan kaki ini dari negri gemah ripah loh jinawi ke negri di luar sana, dimanapun. Dan ketika salah seorang teman post foto dia ketika ada diluar negri , rasanya sakit. Lebih tepatnya ane juga pengen kesana, terlalu ingin tapi belum tau gimana ngewujudinnya dan akhirnya sakit. Sama juga ketika baca blog temen yang baru ada di negri orang buat belajar. Jujur ane seneng, tapi ane ga bisa senyum selebar senyum joker teman. Ada hal yang bikin ane menahan rasa suka cita ane atas keberhasilan temen-temen yang udah mendahului ane kesana. Ada bisikan-bisikan setiap ane baca blog temen ane... kapaan ane bisa nyusul Ya Allah .

Baiklah cimuters, mari kita membahas permasalahan hidup yang menyenangkan sekaligus menegangkan. Yoi...seperti judulnya, kita bakal ngomongin masalah pernikahan. Semua orang pasti pengen nikah, alesannya juga macem-macem, mulai dari yang ga prinsipil kaya "Kalo gue nikah, seenggaknya kecantikan gue ga mubazir" atau "Semenjak gue nikah, rumah gue aman dari maling", sampe hal-hal yang prinsipil bin syar'i kaya "Alhamdulillah, setelah nikah, beribadah menjadi lebih mudah" atau "Nikah, bisa menyelesaikan masalah tanpa masalah" (lu kate pegadaian). Ya...apapun alasannya cimuters, cuma satu hal yang pasti. Pernikahan itu adalah menautkan dua yang berbeda jadi satu di jalan Allah. Dan menautkan dua hal yang berbeda itu susah-susah gampang, itulah kenapa banyak proses yang harus dipersiapkan untuk menuju ke mahligai rumah tangga yang sakinah mawaddah wa rahmah. #eciaaat  . Woke tanpa basa- basi ane akan membagikan langkah-langkah / proses

http://pinterest.com/pin/3377768440866631/ Intensitas itu erat kaitannya dengan kwantitas. Seberapa sering kita... berapa kali kita... berapa lama kita... ya itulah kwantitas, suatu hal yang berhubungan dengan bilangan dan frekwensi. Jika awalnya ane berfikir bahwa kwantitas itu tidak lebih penting daripada kwalitas? maka seiring berjalannya waktu, ane mulai merasakan keniscayaan dari kwantitas utamanya intensitas. Terima tidak terima, ternyata kekuatan ikatan hati kita bisa ditentukan dari seberapa seringya kita bertemu ataupun seberapa seringya kita berinteraksi. Sikap kita dengan orang yang selalu kita temui setiap hari, tentu akan berbeda dengan sikap kita pada orang yang hanya kita temui seminggu sekali. Intensitas pertemuan yang banyak disadari atau tidak membuat hubungan  menjadi semakin akrab, keakraban ini pada akhirnya menciptakan sebuah kesolidan dan kesolidan ini akan timbul secara natural dan akan sangat sulit untuk dibuat-buat, kecuali kalian sedang main sinetron