Mengakui Sesuatu Itu Butuh Keberanian
Jangan berpikir jauh-jauh masalah keberanian. Ini bukan perkara memutuskan untuk terjun ke medan perang lantas mengangkat senjata dengan garang dan kepruk-keprukan sampai salah satu nyawa melayang. Tidak, tidak sejauh itu. Keberanian itu berangkatnya dari dalam, baik hati maupun pikiran. Salah satu yang paling dekat dan bisa dilakukan segera adalah berani mengaku. Mengakui saja bahwa mungkin sesuatu itu tidak sebaik yang kita pikirkan. Bahwa adanya cacat dalam kehidupan adalah sebuah hal wajar. Kita tentu paham, hidup ini mustahil mulus-mulus saja. Jika kita rasa ada sesuatu kurang nyaman dalam hidup mari ambil waktu sebentar. Bisa tiba-tiba diam dan merenung, atau menyengaja untuk berlama-lama duduk setelah shalat bagi yang muslim. Merenung itu bukan melamun tanpa juntrungan. Merenung haruslah menghasilkan sesuatu, paling tidak merenung haruslah menciptakan perasaan lebih baik di hati kita. Misal merenungi hal-hal yang selama ini kita rasa benar tapi ternyata sal...