Posts

Showing posts from February, 2013

Larik Kecewa!

Image
Ibu melambaikan tangannya padaku. Kali ini dengan penuh sesak haru, yang membuatnya berkali-kali menarik kerah daster untuk melap air mata dan sesekali ingus. Aku tersenyum sehangat mentari di kala hujan, membalas lambaian tangan ibu yang nampak bangga padaku. Ini hari pertama aku bekerja sebagai penyiar. Bagi Ibu ini adalah kerja mulia. Ia merasa anaknya ini akan memikul amanah sebagai pahlawan yang menerangi sisi gelap otak-otak manusia yang tak tersentuh peradaban. Ia merasakan betul hal itu. Enam puluh lima tahun dalam hidupnya, termasuk ketika ia masih dalam perut simbah. Radio menjadi satu-satunya pengantar informasi yang ia tahu, penghubung antara dunia luar dan kehidupannya, serta pemberi berita tentang harga sekilo cabe merah di pasar Beringharjo. Masih dengan titik air mata berderai, ia merelakan punggungku pergi di bawa motor Honda pitung berwarna merah. Menyusuri jalan sempit yang meliuk rumit.

RECTOVERSO : Kepasrahan Lima Cinta

Image
Sebagai seorang pecinta harus diakui bahwa kita berharap suatu saat yang kita cinta sadar akan adanya isyarat yang kita beri. Bahkan berharap lebih dari itupun tidak berlebihan. Namun kadang cinta tidak memilih kita, bahkan hanya untuk sekedar ditatap dengan sebelah mata. Disitulah titik ketidaklogisan cinta , pemberian yang lebih dari kapasitas bisa kita berikan tanpa lelah dan penuh kepasrahan. Karena sungguh, cinta adalah energi maha besar yang dititipkan oleh Tuhan. Setelah tadi nonton Rectoverso hal seperti diatas lah yang ane tangkep. Rectoverso adalah film yang diangkat dari novelet Dee dengan judul yang sama. Berisikan lima film pendek yang semuanya mengisahkan tentang uniknya cinta yang tidak bisa memiliki ; Malaikat Juga Tahu, Firasat, Hanya Isyarat, Curhat buat Sahabat, ama Cicak di Dinding. Sebenernya kelima cerita yang diangkat di Rectoverso tuh simple banget. Kisah sehari-hari baget lah yang bikin film ini menarik adalah, film ini digarap ama orang-orang yang pro

Pernikahan Dan Tangan Cantikku

Image
google Aku terlonjak bahagia ketika dia menyatakan siap mempersuntingku. Usiaku tak muda lagi, awal kepala tiga tepatnya. Tau sendiri usia tigapuluh merupakan usia yang lebih dari matang bagi seorang wanita untuk menikah. Dan yah sebenarnya yang membuat gerah adalah bisik-bisik tetangga dan selentingan dari keluarga yang selalu memburu-buru ku untuk menikah. Berkali mereka menanyakan tentang pernikahan, berkali juga aku berkelit."Semua akan indah pada waktunya", itulah senjata terampuh yang selalu ku lepaskan setiap Bu Dhe atau Pak Dhe bilang "Wah...kapan nduk, nyusul Adikmu tu lho". Agak jengah juga sebenarnya selalu ditanyai topik yang sama, aku tau itu tanda perhatian mereka, tapi perhatian berlebih seperti itu, apalagi untuk hal sensitif, rasanya cukup untuk membuat kuping merah dan membuatku malas menghadiri acara keluarga. Tapi in shaa Allah, penderitaan itu akan segera berakhir. Wito teman ku semasa SMA tiba-tiba menghubungi ku dan mengajakku menik

Puisi untuk mempelai wanita

Image
Wahai sahabatku ... Sang Mempelai wanita yang sedang berbahagia Sebelum kau terima ucapan kami yang turut bersuka cita Ijinkan kami menyatakan- sungguh kami merana Diantara kami, bagaimana bisa dirimu yang dipilihNya untuk terlebih dulu menyempurnakan agama...?? Ah... di mana rasa solidaritas mu?? di mana pri ke asmaraan mu??? Ingin rasanyanya menyusulmu kepelaminan sambil bilang Pak penghulu, hentikan sebentar, jangan dilanjut sampai pasangan kami datang tapi adegan itu terlalu drama, terlalu telenovela dan drama sering tidak cocok dengan dunia nyata... Baiklah untuk itu ijinkan kami sampaikan kenyataannya Bahwa sungguh bukan kita yang memilih cinta Tapi cinta yang memilih kita Dan hari ini cinta tlah datang membawa kisahnya untuk kalian berdua Tiada yang lebih sempurna kau terima dari kami selain pengharapan dan doa... Doa semoga kalian bahagia, semoga kalian bijaksana, semoga bisa menjalankan bahtera rumah tangga dengan mesra dan cethar membahana badai ula

Kepintaran Itu Mengintimidasi

Image
Well to be honest, ane adalah orang yang terkagum-kagum sekaligus agak nggak suka sama orang pinter. Yah siapa sih yang nggak terkagum-kagum ama Pak Habibie. Mata beliau yang seakan meloncat-loncat saat ngomong itu menunjukkan letupan kepiteran luar biasa, ane yakin duduk dan ngobrol disebelahnya selama lima menit kita bakalan kayak khatam Buku Pintar seri senior. Tapi, siapa juga sih yang menyangka kalo duduk lima menit bareng orang pinter itu ternyata juga bikin gerah banget. Eum mungkin kalo orang itu tipe Bu Ainun beda ya, at least Bu Ainun punya frekwensi yang sama ama Pak Habibie karna Bu Ainun juga pinter. Lah kalo orangnya ane? yang kemampuan otaknya ini sungguh masih sangat terbatas dan keilmuannya masih setinggi lutut bayi yang baru lahir?? ibaratnya kayak malem ama siang, romantis tapi nggak pernah ketemu #eh salah perumpamaan kayaknya. Jadi gini cimuters, ane baru sadar bahwa ternyata ane grogi berat kalau harus berhadapan dengan orang pinter. Dan sialnya di MQ fm ada

Ngaku Mengaku

Image
Hola cimuters, malem ini mo share satu hal yang rada konyol campur hina. Gimana ga hina coba, ane sendiri ga percaya telah melakukannya... Ampuni A'im ya Allah. Tapi dari pengalaman rada nggilani penuh dosa ini ane belajar sesuatu. Well siang itu, di sebuah tempat ane melakukan sebuah kesalahan yang yaa... mungkin buat para koruptor sih merupakan hal yang wajar. BOHONG!. Yap ane melakukan manipulasi pada suatu hal, supaya ane ga dimarahin sama atasan. Entah setan belang mana yang waktu itu berhasil bisikin hasutan-hasutan nakal ke kuping ane, hingga dengan oon nya ane nurutin apa kata dia. #mengkambinghitamkansetan Abis ngelakuin kesalahan itu, jujur ane nggak tentrem lahir batin. Tau gak sih efek buruk dari itu? berat badan ane naek tauk. Tiap inget salah ane makan, tiap inget salah ngemil #hmmpf. Padahal itu efek samping yang samping banget tuh. Efek yang lebih serem adalah, ane takut kalo Allah benci ane. Dan ane yakin ga ada orang yang mau dibenci Allah. Dan anehnya sm