Are Yu "Loyal" Inaf???

Pagi ini ane mau ngebahas tema berat yang bikin ane masih melek pe jam 00.07 WIG (Waktu Indonesia bagian Gelap). Masalah loyalitas brow. Hal ini tidak lain dan tidak bukan adalah karena di sebabkan oleh sebuah (aaahhh panjang). Singkatnya ane dapet tugas buat nulis essay tentang loyalitas di mata ane. Sayangnya meskipun udah berkali -kali nih mata ane cek ampe ane bolak balik ane tetep ga nemu makhluk yang di panggil si loyalitas itu tadi di mata ane. Biar ga keliatan begok ane googling dong, sebuah rumus yang selalu di pake oleh maling ayam yang kepergok orang ronda terus tersesat di jalan buntu dan kepentok tembok setinggi udel tuyul... bedanya ma ane, dia pake google map. Ane pake google web.

Setelah ane baca dan cermati, artikel berlembar-lembar yang mendadak bikin otak ane terisi penuh itu (yay) ane merasa, terjebak. Oh No!!! lu tau ga sih konsekwensi dari memahami sebuah ilmu??? ane yakin kalian ga tau... (kebanyakan nonton sinetron sih). Konsekwensi dari memahami ilmu itu, kita harus berusaha sekuat tenaga dan pikiran untuk menerapkan apa yang kita tau. Dan ternyata sebuah kata yang terdiri dari huruf L-O-Y-A-L-I-T-A-S itu berat banget maknanya... apalagi ini masalah loyalitas terhadap ISLAM, agama ane ciiin, sebuah jalan hidup yang ane imani kebenarannya.Ya tapi biar gimanapun meskipun ane merasa terjebak, ane harus berterimakasih pada yang ngasih ane tugas... seenggaknya ane dapet pencerahan tentang arti loyalitas dalam Islam...

Pengen tau gimana Loyalitas dalam Islam yang sesungguhnya??? Bener??? ga Takut nyesel???

Oke deh ane kasih tau tapi entar setelah ane jelasin pendapat ane sendiri tentang loyalitas dalam Islam. :p (soalnya tugasnya ini :0)

Oke buat ane sendiri loyalitas dalam Islam itu adalah ane menjalankan perintah Allah dan menjauhi larangan Allah. Ane melakukan hal yang bisa mendekatkan diri dengan Allah dan menjauhi hal-hal yang bisa menjauhkan ane dari Allah "semampu ane".

#Eaaaa sounds so perfect at first but the last word just destroys everything. Maksud dari "semampu ane" tuh apa coba?? tolok ukurnya??? yayaya...ane jelasin. Sekali lagi ini menurut ane ya ciiin.
Semampu ane itu ya berarti semampu yang ane bisa, tolok ukurnya adalah ketika hati ane bener-bener berkata "Dhit u cant handle it any longer".... itu tandanya ane harus stop dari berloyalitas ria. Kalo di KBBI loyalitas itu diambil dari kata loyal yang artinya setia... nah stop berloyalitas... ya bukan berarti ane berhenti setia pada Allah, tapi ada kondisi khusus yang memaksa ane untuk memprioritaskan hal lain tanpa mengesampingkan Allah karna hal lain itu juga ane niatkan untuk Allah. Pusing?? minum ajinomoto.

Contoh konkretnya gini deh, kayak kasus yang ane alami akhir-akhir ini. Ketika ane di amanahi untuk jadi ketua acara AIDS EXPO di sm@rt, tiba-tiba ane di ajakin maen ngambeg-ngambeg-an ma ibu, dengan pilihan stay at home or leave your Sm@rt???. Nah pilihan sulit tuh... ketika jamaah membutuhkan ane, ane malah ada konflik dirumah yang mengharuskan ane mengatur strategi untuk memenangkan hati ibundo kanduang... kalo nggak, tar ane dimasukin ke perut lagi gimana coba?? Oke dengan berat hati ane mundur dari kepanitiaan... tapi apa yang bisa ane lakuin dari rumah ya ane lakuin... hubungi pembicara, bikin TOR (meskipun ancur dan ga di pake), transfer tenaga dalam (ya bukanlah) transfer apa-apa aja yang ane tau dll dsb, pokoknya apa yang bisa ane lakuin dari rumah ane lakuin...untuk melancarkan acara AIDS EXPO. Itu yang ane bilang semampu yang ane bisa. Pertanyaannya apakah yang ane lakukan ini melanggar kaidah berloyalitas terhadap Allah ato nggak? coba kita simak yang di bawah.

Yang bakal kalian baca abis ini... ane simpulkan dari video ceramahnya ustadz Sigit Pranowo, Lc yg di ambil dari eramuslim.com

Begini ceritanya....

Yang menunjukkan kita itu muslim yang baik atau tidak adalah upaya kita sebagai muslim untuk ber amar ma'ruf nahi munkar, nah dalam beramar ma'ruf nahi munkar itu tentu saja kita harus melakukannya dengan cara yang di sukai oleh Allah dan Rasulnya... untuk itulah loyalitas (wala) kepada Allah, Rasulullah dan orang-orang beriman menjadi sangat penting, Loyal itu setia menjalankan yang di perintahkan Allah dan menjauhi larangnya, menyukai yang di sukai Nya, membenci yang dibenciNya hal itulah yang bisa membuat kita  terus berjalan di jalan dakwah ini dan membuat kita kuat menghadapi segala tantangan yang menerpa dakwah #eaaa.


 "Innama waliyukumullahu wa rasuluhu wa-ladhina aamanu wa alladhina yukimunas-salah wa yutunaz-zakah wa hum rakiuun" Sesungguhnya orang yang menjadi wali kalian, orang yang pantas kalian berikan Wala adalah orang-orang beriman yang menegakkan Shalat, membayarkan zakat dan mereka ruku sebagai penolong.


Dan hendaklah dalam ber wala kepada Allah ini kita selalu istiqomah:

"Fastaqim kamaa umirta wa man taaba ma'aka wa laa tatghou"(Hud:112) Maka tetaplah engkau (Muhammad) (di jalan yang benar), sebagaimana telah di perintahkan kepadamu dan (juga) orang yag bertaubat bersamamu.
Ini nih ayat yg bikin Rasulullah ampe beruban.

Ngomongin masalah al wala' rasanya kurang lengkap kalo kita ga ngomongin soulmatenya al-Wala yaitu Bara'.


Selain ber wala', Bara' juga di butuhkan Al'bara'ah artinya berlepas diri, tepatnya berlepas diri dari hal-hal yang bisa merusak dakwah ini.


1. Kita harus berlepas diri dari kepentingan pribadi. seperti Menjadikan agama sebagai ladang penghasilan, menjadikan agama sebagai pendongkrak kepopularitasan dll.
2. Berlepas diri dari kepentingan matrealistis. seperti Cinta dunia dan takut mati
3. Berlepas diri dari hawa nafsu. 


OK yang diatas adalah ber wala'dan bara' pada Islam yang di bwah ane bakal tulis tentang loyalitas pada jamaah. (Opo meneh iki???) iki tugas dab.

Singkat saja dan tegas dan hal itu sekalian sebgai penutup jadi jangan harapakan ucapan selamat tinggal dariku :p


PRIORITAS WALA' (LOYALITAS) KEPADA UMAT
ATAS WALA' TERHADAP KABILAH DAN INDIVIDU

MAKNA ungkapan tersebut ditegaskan dalam al-Qur'an dan  Sunnah
Nabi  saw  yang  menganjurkan  kepada  kita untuk mendahulukan
wala'  kepada  jamaah,  serta  memberikan   ikatan   emosional
terhadap  umat,  daripada memberikan wala' kepada kelompok dan
keluarga. Sesungguhnya dalam Islam tidak  ada  individualisme,
fanatisme kelompok, dan pemisahan dari jamaah Islam.

Sumber:
gambar :http://suaraquran.com/audio-ust-abdulloh-taslim-ma-wala-wal-bara-solo-13-juni-2010/

Artikel:http://media.isnet.org/islam/Qardhawi/Prioritas/Loyalitas.html
Video: eramuslim.com


Comments