Dia Memberiku Lebih - Opening

opening
Untuk beberapa hari kedepan, ane bakal coba bikin tulisan yang rada lebih serius, biar sesuai ama situasi yang mulai kalem dan terjadi pada kehidupan ane. Rasanya ga sopan aja, kalo ane cerita tentang sesuatu dari Allah sambil cekakak cekikik, ga elegaan banget. Yaah semoga cerita ane ini bisa di ambil ibrahnya #mulaiseriusbeneran.

Ane pernah cerita di sini kan kalo ane daftar jadi penyiar radio?. Ok! dulu ane belum sebutin radionya apaan, sekarang ane kasih clue ya... ane daftar di radio yang terdiri dari dua huruf, depannya M belakangnya Q... apa hayoo?? Loh kok GCD?bukan depannya M belakangnya Q. Yak betul MQ fm.#Tepuktangan. Alhamdulillah ane lolos seleksi awal, yaitu tes siaran. Setelah itu masih panjang kawan... ada tes tulis dan wawancara.

Tes Tulis
Pertanyaanya ga susah-susah banget, kalian ga perlu punya kecerdasan setingkat Mr E=MC2 untuk ngejawab pertanyaan-pertanyaan di tes tulis. Kalian cuma perlu punya pengetahuan yang seluaaas samudra tentang peranan media. Selain itu berhubung MQ fm adalah radio Islami, maka sedikit banyak kalian juga harus tau tentang hal-hal yang ber "bau" Islam.

Di tes tulis ini ane ga ngerasa terlalu kesulitan, mungkin emang karena ga ada jawaban yang benar atau salah ya... semua berdasar sudut pandang kita aja , OPINI kita terhadap suatu hal.

Ingat kalo ngerjain tes tulis yang tipenya begini, berusahalah untuk bener-bener nunjukin apa yang ada di dalam kepala kalian, bukan kepala orang lain apalagi kepala kucing tetangga. Ga usah sok-sok an pengen terlihat wise dengan jawaban kalian yang menggunakan bahasa alien. Pakai lah bahasa kita bahasa Manusia, yang ga serapangan tapi juga ga over formal. (eceilee sok-sok an ngasih tips :p)

Kelar tes tulis, ane di minta untuk wawancara. Dan datanglah ane buat menghadapi para eksekutor.

Wawancara

Jam 10 ane dateng, FYI selama tes dan segala macemnya di MQ fm ini ane ga pernah telat looh... sebuah achievement yang mengharukan. Ga tau ya, kebawa suasana aja, orang-orang MQ tuh displin, makanya ane coba mengimbangi #jumawa. Nah ternyata begitu sampai sana, langsung deh di panggil satu-satu.

Pertama temen ane yang namanya mas Roby. Ya Allah, satu orang di wawancara kurang lebih 45 menit mamen. Jam-jam penuh derita karena menunggu. Akhirnya mas Roby kelar di wawancara dengan wajah yang... ah sudahlah, sulit di gambarkan. Udah gitu dia langsung pamit aja, tanpa banyak membocorkan informasi. Ke dua, ke tiga... adzan dzuhur tiba. Kami semua dzuhuran dulu. Akhirnya setelah sholat dan menenangkan diri, giliran ane di wawancara... yap ane dapet giliran nomer 4.

Oh la la... sudah ada 5 pe nanya, dengan wajah yang sebenernya kalem, tapi entah kenapa saat itu di mata ane semua nampak mengerikan. Selama sesi wawancara ane mencoba rileks, dan biasa aja... tapi ga bisaaa!! ampuni Baim ya Allah...

yasudalah ane pasrah dengan segala yang digariskan oleh Allah.. pasti semua yang terbaik. Di akhir sesi mas Agus Al- Muhajir dari Mq fm Bandung bilang, "besok kalo keterima kami telepon", yang sudah tidak terlalu terdengar menggiurkan di kuping ane #pesimis.


Comments

Post a Comment