Selamat Bulan Oktober Tuhan

Ketika semua diraih dengan mudah, mungkin kita harus cemas, jangan-jangan Dia sudah tidak peduli. Ini yang paling aku takutkan dalam hidup. Sebuah perasaan menuntut perhatian lebih dari Tuhan, tapi diri sendiri enggan kembali pulang. Pertanyaan-pertanyaan seperti kapan terakhir menangis di atas sajadah, kapan terakhir merengek mengiba-iba dalam doa, kapan terakhir kali mencandu Al-Quran dan namaNya tidak perlu terlontar bila saja semuanya masih rutin dilakukan. Tapi ketika ritmenya semakin jarang bahkan tidak pernah? maka kita benar-benar perlu kembali pulang.Mencari perhatiannya, kembali bercanda mesra, meminta segalanya. Ya, hanya dengan cara menyingkirkan debu-debu kesombongan dalam hati dan sadar bahwa pencapaian selama ini semua atas kehendakNya. Lalu tersungkur saja guling-guling kalau perlu, seperti anak kecil yang ketakutan ditinggal ibunya di sebuah pusat perbelanjaan. Tergantung, ketergantuntungan, tercandu kasih sayang Tuhan dan belaianNya. Tapi bersiaplah, mungkin setelah itu jalan hidup akan naik turun dan berliku, jangan protes! itu cara Tuhan memudahkan kita memintal doa-doa. Selamat pagi Tuhan, Selamat bulan Oktober. Dan aku punya banya Oktoberwish :)

 

Comments