Apakah Ini Jalannya?



Alhamdulillah. Itu sih satu kata yang ane ucapin ketika mas editor dari sebuah penerbit nelpon ane pagi tadi. Doski bilang konsep tulisan ane di terima... Waaaw Waaaaw Waaaaaw teriak GJ.


Mehehee pas dia telpon tadi sih ane sok kul gitu. Maen iya-in apa yang dia bilang. "Sip, sip mas", "Oke, oke", "siap,siap". Ya gimana ya, ane nggak bisa ngomong apa-apa lagi. Ane speechless. Jadi intinya dia bilang konsepnya diterima. Cuma ada beberapa masukan. Ah kalau cuma beberapa sih nggak masyalah toh ane mikirnya tuh konsep bakal dirombak total.

Si mas editor mungkin mikir, "ni orang ditelpon cuma iya iya aja. Nggak ada gairah hidup. Aduh gue salah pilih penulis". Oh tenang, dia nggak tau aja kalau begitu dia bilang konsep ane diterima di kuping ane langsung terdengar marawis... dan hentakan-hentakan rebana haha. 

Well, ini baru tahap awal. Ketika konsep diterima ane harus benar-benar mengembangkannya jadi naskah tulisan. Ini tantangan sebenarnya.Ane nggak pengen siapapun yang baca buku ane merasa dikibuli dan dirugikan dengan judul bombastis tapi kopong, sebagaimana hal-hal yang ditawarkan di koran lampu kuning.

Selain itu ane sempet merenung juga sih. Entah kenapa ane merasa apa-apa yang ane pengen tidak terlalu sulit untuk dicapai, setidaknya ane nggak perlu sampai jalan kaki sejauh puluhan kilometer untuk mengejar mimpi seperti Lintang di Laskar Pelangi. Ane cuma perlu yakin bahwa Allah itu selalu memberikan yang terbaik buat hambaNya dan mendengar doa-doa kita. Jadi penulis adalah impian dari jaman jebot yag ane pelihara sampai sekarang. Dimulai dari cerpen yang terpilih untuk bisa dibukukan ane merasa jalan impian ane mulai terbuka. Alhamdulillah sekali lagi.

Niat menulis adalah untuk bisa memperbaiki diri ane sendiri, karena dengan menulis mau tidak mau kita harus banyak membaca kan? semoga lewat jalan ini ane yang masih hina bin dina ini bisa belajar dari referensi-referensi yang ane baca ke depannya. Dan semoga tulisan ane bisa lebih mendekatkan diri ane pada Allah. Sukur-sukur bisa menyentuh hati pembaca budiman dan pakdiman.

Btw yang terakhir bukan maksud hati membongkar aib. Tapi kalau boleh jujur, jujur belakangan ane agak jahat sama Allah. Tapi Allah masih tetep aja sayang sama ane. And just like my tweet today :
kalau ini cara Tuhan menegurku. Ia telah menegur lebih dari sopan sehingga membuatkau malu
 pict : wehaertit.com

Comments