Cinta Itu Dekat
Cinta itu dekat, dia bukan nama khayalan yang menggantung di angkasa
Yang katanya masih digenggam oleh Tuhan karena belum menjadi jatah kita
Dia bukan waktu yang belum tentu
Yang membuat kita lelah menunggu hingga senja berlalu
Dia bukan bait-bait rindu yang dititipkan pada angin
Yang tanpa kita sadar tak kunjung disampaikan karena angin tak ingin
Dia bukan lambaian tangan dari kejauhan
Yang tersering beda tujuan
Dia bukan suara gemuruh ombak yang kentara
Yang membuat hati berdebar penuh gelora
Cinta itu dekat, dia punya nama. Namanya ibu...
Yang jarang kita cari dalam hati karena bagi kita cinta tergantung di langit biru
Dia adalah wanita yang menunggu
Yang jarang kita hampiri karena takut cinta yang lama kita tunggu segera beralalu sebelum sempat bertemu
Dia adalah penyulam rindu lewat doa dan air mata
Yang tidak bisa kita lihat, karena angin mengaburkan pandangan. Membuat kita menitip rindu untuk cinta yang lainnya.
Dia adalah dekapan hangat yang menjaga
Yang sering kita tepis karena lambaian lain penuh goda lebih menarik di ujung sana
Dia adalah detak-detak pengorbanan sejak ruh kita ditiupkan
Yang di akhir cerita membuat kita sadar ,
cinta memang dekat dan kita sudah membuang waktu untuk bisa bahagia dengan cintanya. Karena ternyata di titik ini detak jantung ibu menjadi satu-satunya suara yang ingin kita dengarkan.
Yang katanya masih digenggam oleh Tuhan karena belum menjadi jatah kita
Dia bukan waktu yang belum tentu
Yang membuat kita lelah menunggu hingga senja berlalu
Dia bukan bait-bait rindu yang dititipkan pada angin
Yang tanpa kita sadar tak kunjung disampaikan karena angin tak ingin
Dia bukan lambaian tangan dari kejauhan
Yang tersering beda tujuan
Dia bukan suara gemuruh ombak yang kentara
Yang membuat hati berdebar penuh gelora
Cinta itu dekat, dia punya nama. Namanya ibu...
Yang jarang kita cari dalam hati karena bagi kita cinta tergantung di langit biru
Dia adalah wanita yang menunggu
Yang jarang kita hampiri karena takut cinta yang lama kita tunggu segera beralalu sebelum sempat bertemu
Dia adalah penyulam rindu lewat doa dan air mata
Yang tidak bisa kita lihat, karena angin mengaburkan pandangan. Membuat kita menitip rindu untuk cinta yang lainnya.
Dia adalah dekapan hangat yang menjaga
Yang sering kita tepis karena lambaian lain penuh goda lebih menarik di ujung sana
Dia adalah detak-detak pengorbanan sejak ruh kita ditiupkan
Yang di akhir cerita membuat kita sadar ,
cinta memang dekat dan kita sudah membuang waktu untuk bisa bahagia dengan cintanya. Karena ternyata di titik ini detak jantung ibu menjadi satu-satunya suara yang ingin kita dengarkan.
Comments
Post a Comment