Manusia di tengah waktu

Malam lalu pagi
Siang lalu sore
Sore lalu malam lagi

Tuhan tau kita tidak suka menunggu
Dibaginya waktu-waktu
Dicacahnya warna langit

Tuhan tau kita tidak suka menunggu
DisisipkanNya sore antara malam dan siang
Malam antara sore dan pagi

Tapi di antara itu, nyatanya manusia tetap menunggu
Menunggu sambil terburu-buru
Tergesa menatap detak jarum dilengannya
Mengetuk-ngetuk kaki pada dinginnya lantai

Manusia yang tak suka menunggu,
Menunggu dengan gusar,
Gusar yang membuat pikirannya buyar
Buyar yang menjadikannya buta
Buta atas segala upaya Tuhan memberi penghiburan
Lewat waktu yang dibagi, lewat warna - warni langit yang dicacah

Manusia yang tak suka menunggu
Kini tetap menunggu
Belum berubah, masih gentar, dan masih buta
Tapi ia tetap menunggu

Entah sampai kapan

Comments

Post a Comment