Dibohongi Sama Kucing Sendiri Itu Rasanya... OK Fine. #AkuRapopo

Beberapa waktu lalu kucing ane si Inah melahirkan. Yah udah hampir tiga mingguan lah. Kucing-kucing itu kami rumahkan di bawah lemari baju ane -_-.  Biasa, tiap ada kucing baru, nih tangan rasanya gemes pengen noel-noel. Apalagi ibu. Ibu semangat banget negokin cucunya #eh. Nah mungkin Inah ngerasa anaknya nggak aman ada di dekat kami. Maka pada suatu ketika...

"Dhitaaaa... kucing-kucingmu ilaaaang?" MbakEci, kakak yang sekamar sama ane (jangan bayangin kamar ane segede kolam renang kudanil. Kamar ane kecil, tapi atas ijin Allah bisa memuat ane, kakak ane dan sekeluarga kucing.) berteriak histeris.

Ane sedikit panik mendengarnya. Tapi kembali sadar setelah ane ingat bahwa kucing memang suka pindah2. Namun nggak lama setelah itu. Inah pulang ke rumah. Wajahnya sedih. Dia mondar-mandir kaya orang kucing bingung. Kami sekeluarga mulai berspekulasi. Jangan-jangan Inah mindahin anak, tapi lupa di mana letaknya. Bahkan Inah nggak cuma mbingungi sehari. Hampir semingguan dia kaya kucing ling lung. Tiap ketemu Inah, kami cuma bisa turut bersimpati dengan pasang wajah sedih dan bertanya. Anakmu mana? ayo coba diinget2.

Waktu pun berlalu. Kami udah males nanya2in Inah lagi. Move on dong. Tapi satu hal yang mengejutkan terjadi. Siang ini, pulang dari kantor tiba-tibaaa... eong eong ik ik ik... ane mendengar kucing kecil mengaum. Dan saat mendatangi arah suara. Taraaaaa ketiga anak Inah sedang menyusu dengan nikmatnya. Badannya udah gede-gede. OK fine. Jadi selama ini saat dia sok mbingungi, sok ling lung. Dia sedang mengelabui kami!. Jahat kamu Nah!

Comments