Kulkas
Sketch bookku habis... apa aku boleh menggambar di tubuhmu?
Mewarnainya dengan darahmu sendiri yang merah-merah seperti strawberry.
Aku janji akan kulakukan pelan-pelan. Dari lapisan kulit paling luar,
disobek sedikit saja dengan cutter. Lalu cutter itu kutekan dengan
kekuatan paling lemah yang kupunya, sampai titik berwarna merah muncul
ke permukaan kulitmu. Tidak sakit kan? Tahan sedikit yang setelah ini
lebih menantang. Cutter yang dari tadi terdiam itu kuajak jalan-jalan
menjelajahi lenganmu, whoops warna strawberry nya mengucur-ngucur.
Lantai kamarmu jadi ikut merah, tenang-tenang tidak usah mendelik
begitu nanti kubersihkan. Kan selama ini memang aku yang membersihkan
rumahmu. Bahkan membersihkan kotoranmu. Membersihkan sisa-sisa pestamu
dengan wanita-wanita itu tiap subuh. Cih! kamu pikir kamu tampan? Kamu
pikir kamu bisa main-main denganku? Kamu salah tuan. Uh cup cup cup, apa
aku tidak salah lihat? sejak kapan air mata menjadi halal mengalir di
matamu? Bukankah selama ini kamu selalu meludahiku saat aku meneteskan
air mata? Cuih! jilat-jilat yang baru saja kuberikan. Sssst... jangan
teriak, nanti tetangga rumah bagun. Baiklah, karena kamu yang meminta
akan kulakukan semua dengan cepat. Maaf kalau cutter ini kucabut kasar.
Kulitmu jadi terlihat tidak rapi. Aduh kenapa wajahmu ketakutan begitu
sih? Kenapa tiba-tiba kamu berkeringat hebat? Ya ya ya, kamu memang
menyusahkan, sebenarnya aku ingin main-main. Menggores-gores dari
jari-jari kaki, lalu merambat naik-naik-naik dan naik, sampai ke
jantung. Crot! ketika warna strawberry muncrat dan lengket-lengket di
wajahku. Aku akan melukis wajahmu dengan sayatan-sayatan cantik. Pasti
artistik. Tapi karena kamu buru-buru. Crooot!!!! terpaksa cutter
berkarat ini menancap dikerongkonganmu. Membuat kamu megap-megap dan
mendelik-delik seperti sapi saat idul adha. Tidak, mereka lebih mulia.
Setidaknya mereka berkorban di jalan Tuhan. Tidak sepertimu. Apa? kamu
bicara apa? sudah tidak usah minta maaf. Nikmati saja masa - masa ini.
Sebentar lagi kamu akan berubah jadi bagian kecil-kecil.
***
"Mama... sop dagingnya enak banget"
"Iya dong, kan mama masaknya spesial."
"Besok lagi ya ma"
"Sip, masih banyak tuh di kulkas"
"Asiiik. Oh iya kok papa belum pulang?"
"Papa? udah kok..."
"Kok adek nggak lihat?"
"Papa ada di kulkas sayang."
"..."
-tamat-
***
"Mama... sop dagingnya enak banget"
"Iya dong, kan mama masaknya spesial."
"Besok lagi ya ma"
"Sip, masih banyak tuh di kulkas"
"Asiiik. Oh iya kok papa belum pulang?"
"Papa? udah kok..."
"Kok adek nggak lihat?"
"Papa ada di kulkas sayang."
"..."
-tamat-
Comments
Post a Comment