Menjadi Kosong

Kamu tau, tulisan ini kubuat sebagai perpisahan. Perpisahan atas rasa yang ternyata masih sedikit tersisa. Benar memang kemarin-kemarin aku berhasil tidak memikirkanmu. Tidak memikirkan siapapun juga. Tapi aku ingat aku bukanlah seorang amnesia. Dan aku ingat aku pernah jatuh cinta, padamu. Dua tahun lalu. Waktu itu aku berhasil menanggulangi diri sendiri. Tapi rasa itu ternyata kumat lagi di tahun ini. Lalu aku berjibaku lagi untuk melupakanmu, dengan berbagai macam teoriku, lalu menang.

Namun malam ini, saat aku harus melangkah lebih jauh. Saat sesuatu yang lebih besar harus kuambil, tiba-tiba kamu datang. Kenapa sih harus datang? Pergi sana, hus hus! 

Hm, maaf sepertinya aku tidak bisa menyimpan lagi apa-apa tentangmu di kepalaku. Di hatiku. Sepertinya aku harus mengucapkan selamat tinggal pada rasa-rasa manis itu. Bukan, aku tidak sedang dalam posisi mencintaimu kini. Aku dalam posisi sedikiiiit berharap bisa bersamamu. Tapi sudah. Sudah selesai. Aku benar-benar ingin menjadi kosong. Mempercayakan semua pada Nya, agar nama yang sudah terlanjur ditulis pada langitnya tidak ragu-ragu turun ke bumi. Iya, aku hanya ingin pamit untuk tidak memikirkanmu lagi walau sedikit saja. Ya sudah doakan aku berhasil. Kalau kamu dengan orang lain aku juga mendoakanmu bahagia. Bye bye kak... #hoek #muntahpaku.

Comments

Post a Comment