Dear Motor, Maaf dan Terimakasih

Apa yang ada pada kita, semuanya, SEMUANYA adalah milik Allah. Kita lahir dengan berbagai kelengkapan yang menyertai kita, ya organ dalam, ya organ luar semuanya milik Allah. Apapun, APAPUN yang seolah-olah kita miliki pada kenyataannya adalah milik Allah. Really, kita nggak punya apa-apa, termasuk diri kita sendiri.

Lalu saat dewasa kita mulai dititipi Allah hal lain . Banyak sih ya, saya nggak bisa sebut satu-satu. Tapi satu hal yang bikin saya istighfar adalah titipan Allah pada saya yang berupa motor. Saya punya motor, warna hitam, keluaran lama, mereknya Suzuki apaaa gitu, tapi dia lebih dikenal dengan sebutan Suzuki Kebo. 

Jujur saya suka malu gimanaaa gitu kalau harus pergi naik motor saya. Ya bisa dibilang motor saya termasuk motor butut :p. Mau kondangan, udah dandan kinclong, eh motornya butut. Kan jadi nggak macthing cyn. Pergi ke mana, beberapa orang memandang motor saya dengan tatapan, duh, mesaake banget sih. Bahkan saat parkir, mungkin motor lain malu jejeran dengan motor saya. Kwaaa kwaaa kwaaak...

Lalu saya mendengar ceramah Aa'Gym tentang hal-hal yang mengotori hati. Salah satunya adalah cinta dunia. Orang yang cinta dunia, akan memandang dunia dengan BERLEBIHAN. Punya barang bagus bangga, punya barang jelek minder. JLEB! Waduh, hati saya musti hati-hati nih. Saya mulai tanya sama diri sendiri.
Kenapa kamu minder sama motor titipan Allah itu? Kalau Allah kasih kamu titipan yang lebih baik, apakah kamu akan lebih senang, lebih bangga? Dan sayup-sayup saya mendengar jawaban iya...

Astaghfirullahaladzim....
Ternyata saya terindikasi cinta dunia T,T

Buat apa? Buat apa bangga atau minder terhadap hal yang sama sekali bukan milik kita. Saya tanya pada diri sendiri. Apa yang kamu harap dari orang-orang saat melihat kamu punya motor bagus? Pujian? Pandangan kagum? Pujian orang paling cuma berapa detik doang "Cieee, motornya baru. Bagus banget." Udah gitu doang, tapi hati ini jadi kotor. Jadi ujub. Jadi lupa bahwa semua bukan punya kita. 

Lalu kenapa kamu malu punya motor jelek? Takut diejek orang? Kata Aa Gym kita nggak ada urusan dengan orang yang ngejek kita, kalau ada yang ngejek itu mah urusan dia dengan Allah. Urusan kita, bagaimana menjaga hati supaya tidak kotor. Bagaimana bisa qanaah menerima titipan Allah apapun bentuknya. Tidak kufur nikmat. Ibarat kata, kalaupun kita nggak dikasih titipan aja kita nggak boleh protes, lah ini Allah sudah kasih titipan berupa motor yang bisa dipakai, memudahkan mobilitas kemana-mana, nganter kerja, nganter menuntut ilmu, nganter cari pahala. Kenapa masih merasa kurang? Toh motor butut, nggak butut cuma masalah bodi. Untuk fungsinya, selama sama-sama bisa digunakan berarti mereka sama aja.

Bukan berarti kita nggak boleh suka sama hal yang bagus. Boleh-boleh aja, kaga salah, tapi jangan sampai kita merasa mulia dengan hal yang bagus itu. Merasa lebih tinggi derajatnya cuma gara-gara barang yang BUKAN PUNYA KITA! Biasa sajalah terhadap barang-barang titipan ini.

MasyaAllah...

Alhamdulillah Tor, Motor, makasih ya sudah ngajarin banyak hal. Maaf kalau selama ini suka gengsi-gengsi nggak jelas saat bawa kamu ke suatu tempat, suka ngerasa kamu nggak pantes berderet dengan motor lainnya, ah padahal kan kamu yang selalu setia nemenin saya. Maaf Tor, besok lagi saya akan menunggagimu dengan penuh syukur. Bukankah kita sahabat seperjuangan. Mari kita salaman dulu ;)


Comments