Ketepatan Ketetapan
Membayangkan kedamaian, sesuatu
yang rasanya ada di hati. Tidak terdefinisi, tapi kita merasa tenang saat dia
ada. Apalagi jika dia datang di saat yang tepat. Saat hidup terbentur dengan
berbagai hal yang tidak kita inginkan.Ia seperti setetes embun di atas
daun yang mulai kering. Sedikit, tapi yang sedikit itu begitu menyejukkan.
Hidup adalah kumpulan ketetapan.
Dan ketetapan yang telah ditetapkan untuk kita, semua merupakan hak Nya. Kita
tidak bisa memilih, mengambil yang kita inginkan atau membuang yang tidak kita
mau , namun untungnya Allah membekali kita dengan sesuatu yang ampuh, doa.
Ya, kita memang tidak bisa memilih
untuk melekatkan ketetapan yang kita anggap baik saja. Tapi kita bisa meminta
agar Ia menetapkan sesuatu yang baik-baik saja dan menjauhkan ketetapan yang
buruk terhadap kita.
Masalahnya, kita tidak tahu
apa-apa. Sedangkan Allah begitu maha tahu. Allah tahu bagaimana menetapkan
ketetapan terbaik untuk kita, dengan pengetahuanNya, dengan caraNya yang
sayangnya berbeda dengan keinginan kita.
Lalu kita menganggap bahwa
ketetapan yang Ia tetapkan salah besar, tidak tepat sasaran. Kita berteriak,
menggugatNya “Seharusnya tidak begini!” Hanya karena semua tidak berjalan
sesuai keinginan hati.
Kedamaian itu bukannya datang,
malah menjauh. Kita sibuk berprasangka buruk. Entah pada orang-orang sekitar,
pada kehidupan, bahkan pada pencipta kehidupan.
Tapi bukankah aneh, ketika
manusia yang tidak tahu apa-apa menyalahkan Allah yang maha tahu. Bukankah
dengan seperti itu kita akan terlihat pilon?
Ya, pada kenyataannya kita
memang pilon. Untuk itulah kita harus belajar. Belajar menyadari bahwa dengan
kemahatahuan Allah, segalanya serba tepat. Tidak mungkin meleset termasuk
ketetapan untuk kita.
Kita hanya perlu percaya bahwa
segala ketetapan telah diatur oleh sang maha kuasa dengan sebaik-baiknya. Kita
tidak perlu cemas, jikapun kita masih merasa ketetapannya kurang tepat, kelak
Ia akan memberikan jawaban yang membuat kita percaya bahwa segala ketetapan ini
memang yang terbaik, insya Allah. Dan saat itulah damai akan mendekat, lalu
pelan-pelan masuk ke dalam hati. InsyaAllah...
Dan... sadarkah, bahwa damai ini juga
sebuah ketetapan-Nya?
Comments
Post a Comment