Hak Cipta Milik Allah SWT
Awalnya saya merasa agak kesal, pada seseorang yang mencuplik quotation yang saya buat, lalu mengubah sumber menjadi namanya,
Misal begini
Kalau kamu merasa tubuhmu bau, tutup hidungmu! - marQuote- (MarQuote biasanya saya gunakan untuk menandai quote-quote yang saya buat)
Lalu oleh orang yang mengganti itu ditulis begini
Kalau kamu merasa tubuhmu bau, tutup hidungmu! -CiCi-
Tulisannya sama persis, tidak dimodifikasi, atau ditambahi maupun dikurangi, hanya saja sumbernya diubah, dan itu tandanya si pengubah itu mengaku bahwa tulisan tersebut merupakan buah pikirnya.
Ya, jujur agak jengkel.
1. Secara etika kepenulisan tentu saja hal tersebut merupakan sebuah pelanggaran, ia mengakui sesuatu yang bukan miliknya/tidak dia buat, artinya apa? Ya, dia mencuri.
2. Untuk mendapatkan ide menulis diperlukan usaha, mulai dari riset sampai duduk di keheningan demi mendapat ilham, eh lha kok dia dengan entengnya, copy paste.
Tapi, setelah saya pikir-pikir lagi dalam hal ini saya yang salah. Dah aku mah apa atuh, bukankah ide-ide yang nemplok di kepala saya lalu saya tuliskan, sesungguhnya bukan milik saya? Semua Allah yang punya. Maka saya juga merasa aneh pada diri sendiri, kenapa saya harus kesal atau jengkel pada satu hal yang diambil orang lain, sedangkan hal tersebut bukan punya saya?
Lalu aneh juga saat saya merasa senang, pabila ada orang yang memuji tulisan saya, kenapa harus senang? Bukankah itu semua Allah yang ijinkan, Allah yang beri ilham, Allah yang mampukan saya menulis, Allah... bukan saya. Saya nggak bisa ngapa-ngapain kalau tidak dapat ijin dari Allah, tidak dapat modal dari Allah. Sungguh saya tidak punya apa-apa. Senang boleh saja sih sebenarnya, setidaknya kita tahu bahwa yang kita tulis bermanfaat, tapi harus ingat juga bahwa kebermanfaatan itu Allah juga yang atur, kita mah tinggal berharap supaya kebermanfaatan itu menjadi amal baik yang diterima Allah. Kan suka-suka Allah juga mau menerima amalan kita atau tidak... huhu :((
Jadi ingat tadi pagi mendengar kajian MQ FM
Aa' Gym bilang, ikhlas itu tempatnya 3
1. Di awal, dengan membesarkan harapan bahwa Allah akan memudahkan amalan yang hendak kita lakukan.
2. Di tengah, dalam hal ini kita berharap amal diterima dan takut apabila amalan kita tidak diterima
3. Di akhir, nah di sini nih yang agak tricky, harusnya selesai mengerjakan amal kita merasa takut, takuuut sekali kalau amal kita rusak hanya karena masalah-masalah sepele macam riya, sombong, songong dll dsb. Makanya setelah beramal kewajiban kita adalah teruuuuus meluruskan niat.
Astaghfirullahaladzim.
Betapa saya sombong, merasa sok, hanya dengan menulis sekalimat dua kalimat. Merasa sudah berbuat paling baik, dan merasa hellooow itu karya gue, gue mikir sampai puyeng you know? Padahal aduuuuh.... ampun gusti, Allah tahu siapa sebenar-benar saya. Allah yang paling tahu bahwa saya tidak pernah sebaik yang disangkakan orang. Innalillahi... :((
Lalu saya mulai berpikir yah, lebih baik saat membuat quotation tulis saja "Hak cipta milik Allah SWT", agar semua merasa bebas menggunakan, dan saya merasa lebih ringan.
Kecuali untuk tulisan yang panjang dan menggunakan data, tentu saja harus jelas sumbernya, bagaimanapun saat menulis kita juga harus tanggung jawab pada tulisan kita.
Eh, tapi untuk teman yang juga masih sering copas-copas, silahkan cantumkan sumber ya, karena sekali lagi hal tersebut masuk ke masalah adab atau etika, dan supaya pertanggungjawabannya jelas. Dan sebenarnya nggak nyaman juga kan, kalau kamu disukai atas sesuatu yang tidak pernah kamu lakukan :)
Sama-sama belajar
image : http://nimisrecipes.com/copyright/
astaghfirullah. mbaa makasih banyak ya, udah bisa ngingetin juga inin makasih banyak yamba. kadang aku pernah sombong soal tulisan. padahal tulisanku cuma gitu doang.
ReplyDeleteSama sama saling mengingatkan ya dek :'( yang banyak nulis kadang dosanya juga jadi lebi banyak
Deleteastaghfirullah. mbaa makasih banyak ya, udah bisa ngingetin juga inin makasih banyak yamba. kadang aku pernah sombong soal tulisan. padahal tulisanku cuma gitu doang.
ReplyDelete