Cantik Adalah Tentang Kesyukuran



Cobalah, ketika bangun tidur, segera berjalan ke arah cermin, pandangi pantulan wajah di sana. 

Bangun tidur adalah posisi nol, di mana wajah belum tersentuh apapun. Masih polos, tidak ada foundation, bedak, eye shadow, eye liner, blush on, lip stick. Bangun tidur adalah wajah kita yang sebenarnya. Wajah kita yang sederhana. 

Apa yang Anda lihat, cantikkah?

Beranikah keluar rumah dengan polos seperti itu? Menyapa orang-orang hanya dengan mengandalkan senyum tulus ataupun kemurnian hati. Berjalan tegak di bawah sinar matahari sambil tertawa ceria bermandi sinar keemasannya. Menikmati kebebasan, merentangkan tangan tanpa memikirkan bedak yang luntur ataupun bibir yang kering.

Atau kita terlalu takut untuk tampil apa adanya? Karena kita sudah terbiasa disapa dengan sempurnanya riasan wajah, dibilang cantik karena eye liner kita, atau bentuk alis, atau teknik shading?

Atau parahnya, kita justru benar-benar tidak berani menghadapi orang-orang karena wajah kita yang tak sebersinar teman-teman lainnya, pas-pasan kalau tidak boleh dibilang jelek. Begitukah?

Nampaknya kita perlu sama-sama meluruskan persepsi tentang cantik. Kita punya standar cantik yang sangat melegakan, tidak berlebihan jika saya meminta Anda menutup mata dan telinga dari standar cantik yang dibuat agensi-agensi iklan, kalau mereka yang kita lihat, maka sedikit sekali perempuan yang berani merasa cantik dengan wajah polosnya.  

Inilah standar cantik kita, dibuat oleh yang menciptakan kita, yang tidak akan mempermasalahkan tampilan fisik kita.

لَقَدْ خَلَقْنَا ٱلْإِنسَٰنَ فِىٓ أَحْسَنِ تَقْوِيمٍ
sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya. Q.S At-Tin :4

Ya, ayat di atas adalah standar kecantikan kita. Bahwa kita semua, diciptakan dalam bentuk sebaik-baiknya. Wajah saya, dan wajah Anda yang sama-sama kita pandangi di cermin adalah yang terbaik bagi kita. Yang secantik-cantiknya. Tidak ada cacat maupun kurang. 

Kalau kita mau merenungi, menyadari maksud ayat ini, maka tidak akan ada perempuan yang minder dengan kondisi fisiknya, atau merasa superior dengan wajah dan tubuhnya. Kita akan memandang semua perempuan sama. Sama-sama cantik. Dia, kita ada didalam tubuh terbaik. Paling pas, paling cocok. Dia cocok punya hidung mancung, saya cocok punya hidung pesek. Dia cocok berambut kriting, Anda cocok berambut lurus. Syukurilah dengan penuh kesadaran, rabalah permukaan wajah Anda, rasakan tiap lekukannya, betapa Allah ciptakan semua tidak sia-sia, betapa Allah sudah lebihkan Anda dari makhluk yang lain. Allah tahu betul, bagaimana memilihkan wujud yang baik bagi makhluknya, yang terproporsional. Dan kesyukuran yang dalam akan membuat kecantikan luar itu kian cemerlang. Karena hanya dengan syukur hati kita menjadi lapang, hanya dengan syukur, mulut kita akan bicara yang baik-baik, hanya dengan syukur kita mampu menerima diri sendiri. Bersyukur dan tersenyumkah karena itu cantikmu yang sesungguhnya.


Comments

  1. alhamdulillah mba.. tulisanya menyejukkan. aku ijin save gambarnya

    ReplyDelete
  2. alhamdulillah... silahkan adek :)

    ReplyDelete

Post a Comment