Perempuan, Jagalah Dirimu Dan teman Perempuan Lainnya


Akhir-akhir ini beberapa peristiwa membuat hati saya sebagai perempuan begitu koyak. Rasanya sakit mengetahui di luar sana  banyak perempuan meregang nyawa dengan tidak wajar. Dimulai dari kasus  seorang pelacur yang mati di tangan pelanggannya sendiri, membaca berita tentang dirinya, caranya dibunuh, lantaran apa dia di bunuh, membuat saya berfikir begitu kejamnya muslihat setan dalam menjerumuskan manusia, tak cukup berhenti di zina, ia membujuk lelaki  itu untuk menghabisi sekalian rekan zinanya, naudzubillahi min dzalik. 

Lalu sekitar seminggu setelahnya kabar tak kalah mengerikan juga muncul di laman-laman online. Tersebutlah seorang mahasiswi cantik, berusia 20 tahun, mati membusuk di dalam kamar kosnya. Ia bahkan ditemukan bersama dengan orok yang baru dilahirkannya. Tidak ada seorangpun yang tau kejadian saat si perempuan berjuang mengeluarkan bayi mungil itu. Sampai tiga hari setelahnya seorang petugas kos mengendus bau tak sedap, dan terperangahlah ia ketika menyibak riben kamar almarhumah, melihat jasad dua orang  telah menggembung. Kemanakah tetangga kosnya? Di manakah sahabatnya? Dan sedang di mana pula lelaki, ayah dari bayi malang yang turut serta meninggl itu? Tidakkah hatinya kelu melihat perempuan yang pernah begitu dekat dengan dirinya tanpa jarak meninggal dengan begitu mengenaskan, dan Mas, kamu hampir jadi ayah. Sebuah gelar yang banyak ditunggu oleh para lelaki.

Dan hari ini kabar duka itu muncul lagi. Seorang perempuan ditemukan meninggal di kamar kosnya. Diduga ia diperkosa sebelum dibunuh. 27 tahun, seorang alumnus sastra Inggris UGM. Begitu murahkah nyawa perempuan?

Saya gusar dengan kabar-kabar di atas. Kenapa hal tersebut bisa terjadi? Terlepas dari takdir yang memang telah dituliskan untuk mereka, tentu ada hal-hal yang seharusnya bisa kita perbaiki.

Kasus di atas, ketiganya meliputi dua jenis manusia, lelaki dan perempuan, ketiganya melibatkan hawa nafsu dan ketiganya berpekara pada hal kekurangmampuan mengontrol diri.

Saudariku, seharusnya hati kita begitu bungah dilahirkan sebagai perempuan muslim. Dalam Islam perempuan sangat dijaga, yang dulunya diremehkan, dikubur hidup-hidup begitu lahir, dianggap sebagai pemuas nafsu saja, menjijikan, begitu Islam datang pelan-pelan lunturlah kesan negatif terhadap perempuan. Rasulullah saw sendiri yang mencontohkan bagaimana cara menyayangi perempuan. 

Allah juga menjaga kita dengan adanya aturan berhijab. Dibuat detail pula syarat-syarat pakaian yang dikenakan. Mulai dari tidak menerawang, tidak ketat, menutup dada, tidak mencolok. Diatur juga cara kita berinteraksi dengan lawan jenis agar tidak mengganggu ke dua belah pihak. Mengapa? Karena di dunia ini bukan hanya perempuan saja yang hidup, hidup kita berdampingan dengan lelaki. Dan sebagaimana kita tahu lelaki memiliki hormon testosteron yang akan meningkat ketika melihat sesuatu yang indah dari tubuh perempuan. Salahnyakah? Tidak, sebenarnya itu fitrah. Hanya saja lelaki baik-baik akan tahu bagaimana menahan pandangan agar pikirannya tidak hanya berfokus pada libido. Namun bagaimana kalau malah perempuannya sendiri yang menyodorkan diri untuk diapa-apakan? Inilah yang membuat miris. Beberapa waktu lalu  heboh berita seputar bikini party yang akan diadakan di sebuah hotel. Saya yakin ini bukan kasus pertama, masalah kemarin hanyalah salah satu kasus yang alhamdulillah ketahuan. 

Banyak perempuan yang berteriak-teriak "Tubuhku adalah hakku!", "Kalau ada yang gimana-gimana karena kita pakai rok mini, itu mah salah otaknya aja yang ngeres.", "Tidak ada satu penelitianpun yang menyebutkan bahwa rok mini membuat lelaki jadi ngeres."

Oh ya? Jangan polos-polos gitu lah, kalau rok mini tidak berbanding lurus dengan otak ngeres lelaki kenapa mbak-mbak di majalah dewasa itu harus repot-repot buka baju? Toh dengan pakaian lengkappun bisa bikin lakik memenuhi hasratnya kan? 

Dan berbicara masalah hak, maka bisa hidup damai adalah hak kami juga . Mungkin di antara perempuan yang hobi berpakaian seksi bisa bilang, "Buktinya gue pake baju begini, nggak pernah diperkosa tuh. Nah itu giliran cewek pakai jilbab kok diperkosa?"

Saudariku, tolonglah, kumohon, cobalah mengerti duduk perkaranya. Tak ada satupun dari kita yang ingin membuktikan Anda diapa-apakan karena mengenakan pakaian seksi.Alhamdulillah jika Anda selamat jiwa raga. Tapi tahukah, bisa jadi saudari-saudari kita yang meregang nyawa seteah diperkosa, yang tidak tahu apa-apa, yang lurus saja menjalani hidup, diperkosa oleh pemerkosa yang melihat Anda pakai bikini, pakai rok seksi.

Tentu Anda juga akan sedih kalau Adik Anda yang tidak pernah terlihat kegatelan didepan lelaki, lantas diperkosa, dan selepasnya si pemerkosa mengaku memperkosa adik Anda karena sebelumnya begitu nafsu melihat Anda.

Apa yang kita lakukan tidak hanya berdampak pada diri kita sendiri, apa yang kita lakukan bisa saja menjadi penyebab celaka atau selamatnya orang lain, dengan ijin Allah tentu saja. 

Mari kita jaga diri kita dan perempuan lain dengan berpakaian sopan serta layak, dan bantu juga saudara lelaki kita untuk menjaga kehormatannya.

Saudaraku lelaki, perbedaanmu dengan hewan  adalah kamu punya otak dan hati nurani. Kalau tidak digunakan, maka sungguh hewan pastilah lebih baik darimu.
p.s

Untuk Bapak Ahok yang mewacanakan apartemen prostitusi, jangan begitulah Pak. Kalau pelacuran dibuka lebar-lebar jalannya, maka kerjaan jadi pelacur bisa jadi alternatif bagi perempuan. Persulit jalannya, sehingga perempuan ini sadar bahwa kami punya otak dan juga kemampuan di bidang lain selain melayani syahwat para lelaki. Kami nggak bodo-bodo amat, Pak.

Masih sedih :((

gambar : here

Comments