Sindrom Halaman Limapuluh



Saya suka menulis, meskipun saya tidak akan bilang bahwa menulis adalah nafas karena pada kenyataannya saya masih bisa tetap hidup dan bernafas tanpa menulis. Hanya saja perlu saudara ketahui, ketika menulis rasanya nafas itu bertambah banyak, oksigen di sekitar jadi berlebih dan saya senang.

Namun sayangnya, selama ini ada satu hal yang juga mengganggu setiap saya mulai menulis, gangguan yang cukup fatal karena hal tersebut akan berhubungan dengan tanggung jawab saya sebagai pemulai cerita. Yak, saya tipe pemulai yang sulit mengakhiri. 

Biasanya saya akan semangat memulai ketika ide datang. Nah, saat memulai itulah saya merasa bahwa tulisan saya paling ajib di seluruh dunia. Saya bisa nulis  tiap hari kira-kira selama seminggu, ide ngalir kaya air pancuran. Terus saya terkagum-kagum sama tulisan saya sendiri, dan saya nggak peduli orang lain bakal ngelirik atau enggak, meskipun saat ada yang baca dan memperhatikan, diem-diem saya joget seneng sih, bah!

Begitu sampai halaman 40 atau 50 jeng jeng, air mancurnya mampet. Saya yang tadinya terkagum-kagum dengan tulisan saya, dan optimis bahwa jika tulisan ini terbit akan jadi best seller, tiba-tiba muak dengan semua yang ada di sana. Saya ngerasa tokohnya menyebalkan, ceritanya nggak mutu, alurnya aneh, pokoknya ada rasa jijay yang menggelayut . 

Dalam komputer merek axioo yang selama ini saya pakai ,ada satu folder berjudul "Calon nopel" di sanalah bibit-bibit cerita itu secara kurang bertanggung jawab saya tinggal begitu saja untuk memulai cerita baru yang kemungkinan akan saya tinggal juga. 

Jika saya kembali buka, rata-rata tulisan saya memang mandeg di halaman 50. Nanggung sekali bukan, dan dalam selang waktu yang lama, ketika saya buka lagi, saya merasa tulisan saya fine-fine saja dan bisa dilanjut, hanya masalahnya karena sudah lama, kadang plot kasarnya sudah hilang dan saya harus merekontruksi ulang adegan2 dalam otak saya.#NangisGowerGower

Itulah kenapa, menulis novel menjadi tantangan yang sampai sekarang belum berhasil saya taklukan. Saya sering takluk dengan sindrom 50 ini. #NagisGowerGowerPart2

Adakah di antara Anda yang juga mengalami sindrom 50? Share dong cara mengatasinya, nanti saya kasih ucapan terimakasih  :)

Comments