Birthday Wish : ASUS VIVO BOOK ULTRA A412DA

Mataku memicing. I think I know her, seseorang yang duduk dengan jarak tak sampai semeter di depanku. Rambut pendek itu adalah rambut yang selalu kuciumi tiap malam. Kemeja itu adalah kemeja pemberianku setahun lalu. Apa yang dia lakukan di sini? Wait! Jangan bilang dia juga...

No way! Aku tidak boleh keduluan.

"Mia?"

 Dengan cepat ia menoleh, wajahnya bingung, tidak menyangka aku di tempat ini.

"Ngapain?" Tanyaku selanjutnya.

Ia tidak langsung menjawab. Mungkin kepalanya sedang menyusun kata-kata, " Em, ini, aku, beli..."

"STOP!"

 ...

Pillow talk kami malam ini adalah tentang harapan. Aku beruntung sekali bisa menikah dengan seorang perempuan baik hati yang multi talenta. Dia bekerja sebagai content writer di salah satu biro iklan ternama di Jakarta. Banyak iklan buatannya sudah tayang di televisi, dan aku sangat bangga. 

Sayangnya setelah menikah dia harus resign dan ikut denganku pindah ke sebuah kota kecil. Kini kami sudah punya seorang anak. Kegiatannya pun full sebagai ibu rumah tangga yang mengasuh anak kami. Kadang aku merasa berdosa menyia-nyiakan talenta yang diberikan Tuhan padanya. Maka hari ini ku putuskan untuk bicara.

"Mi... Apa kamu nggak pengen balik kerja kaya dulu lagi?"

 Ia mengangkat kepala dan memindahkannya ke atas lenganku, "Kadang aku kangen sih. Emang boleh?"

 Pertanyaan itu seperti belati yang menusuk. Emang boleh? Memangnya aku semengerikan itu di mata dia sehingga dia tidak berani bertanya? 

"Kamu tuh... Perempuan hebat Mi. Kadang aku ngerasa bersalah udah bawa kamu ke sini. Bakat kamu jadi sia-sia."

 "Ssst... Jangan gitu ah! Dari sebelum nikah aku emang udah punya prinsip, bahwa setelah menikah maka aku akan ikut suami kemana pun. Kamu nggak perlu merasa bersalah. Kerja itu satu hal yang menyenangkan buatku. Tapi punya kamu dan Nismara, jauh lebih menyenangkan dari kerja." 

Aku mengecup keningnya, "Thanks, Mi. Tapi kalau kamu memang pengen berkarya lagi, jangan ragu ya. Aku akan support banget."

 Dalam keremangan aku bisa melihat senyumnya, "Tau nggak, setelah ada Nismara sebenernya aku punya banyak banget hal yang pengen kutulis. Anak kita itu inspirator ulung. Gara-gara dia, aku bisa jadi pendongeng dadakan, aku jadi pencipta lagu, aku jadi aktris. Banyaaaak... Dan selama ini semuanya kucatat di sebuah buku. Kayanya aku pengen jadi penulis cerita anak deh."

 "Great!" Aku berteriak senang, "This, is my girl." 

Seminggu lagi ulang tahunnya dan aku tahu hadiah apa yang paling tepat untuknya.
...

My girl need laptop yah notebook lah, itu kesimpulanku. Aku punya sih, but I think she deserves to have her own. Apalagi dia ingin jadi penulis dongeng. Barang itu akan dia bawa kemana pun dan jadi kesayangannya. 

Tapi notebook seperti apa ya yang cocok untuknya? Oke, lebih baik aku langsung ke toko tempat langganan kantor saja.

...

Aku mendekati Mia. "Kamu mau beli apa di sini?"

 "Bir... Birthday gift." Jawabnya ragu.

 "Untuk siapa?"

 "Untuk aku sendiri, Sayang," kini aku duduk di sebelah Mia. Ia segera menatap mata dan memegang tanganku. We dont care dengan tatapan heran seisi toko, "Makasih banget semalem kamu udah bikin aku yakin bahwa aku bisa achieve apa yang ku inginkan. Dan inilah caraku merayakannya. Aku mau beli notebook." Ia diam sejenak, "Aku ada tabungan kok."

 Ya Tuhan, dia pikir aku akan membiarkannya begitu saja. Membiarkan ia membeli hadiah ulang tahunnya sendiri? Memangnya aku suami gila?!

"Tau nggak, aku ke sini juga untuk beliin kamu notebook, Mia." Aku memencet hidungnya, gemas.

Matanya berbinar, "Beneran?"

 "Rencananya mau bikin kejutan tapi gagal."

 " Nggak gagal kok. Buktinya tadi aku kaget."

"Oke, aku masih bingung mau beliin yang mana. Karena ada kamu di sini, kamu pilih aja."

 "Thaaaanks!!" Senyumnya mengembang, "Aku mau ASUS VIVOBOOK ULTRA A412DA"

 "Wow!" Dia pasti sangat menginginkan notebook itu sampai hapal secara detail serinya.

"Tipis, kecil,  cuma 14 inch dan punya 4 pilihan warna. Tau nggak, ASUS VIVOBOOK ULTRA A412DA is the world's smallest 14 inch colorful notebook . Aku butuh laptop yang mungil karena bisa dibawa ke mana-mana. Kamu tahu kan, ide menulis bisa datang kapan dan di mana saja?"



 Dia melanjutkan, "Terus Vivo book Ultra A 412DA ini sudah di pre install dengan widows 10. Kita nggak perlu keluar uang lagi buat beli Windows asli."

 Nice, I like it. Insting pengiritan ala ibu-ibu nya terpakai.

"Untuk keamanan ada fitur finger print dan windows hello. Inget nggak, dulu kamu sempet stress karena lupa password laptop, dengan adanya fitur itu kita nggak perlu inget-inget password lagi, Sayang."



 "Finger print aku tahu. But, Windows Hello?"

 "Pengamanan metode biometrik dengan scan wajah. Jadi begitu notebook membaca bahwa itu wajah kita, kita akan langsung disambut masuk ke dalam sistem."

 "Jadi cuma kamu aja nih yang bisa pakai?"

 "No, no... Bisa lebih dari satu pengguna kok, asal kita izinkan untuk melakukan perekaman wajah."

 "Canggih ya," Aku manggut-manggut, "Sistem oprasinya gimana, pakai processor apa?"

"Nah kalau ini, biar mas Anto yang jelasin."

 "Anto?"

 "Saya, Pak," Kata lelaki yang duduk di balik meja, " Seru sekali ya perbincangannya tadi. Nah saya hanya ingin menambahkan apa yang sudah ibu sampaikan. Jadi ASUS VIVOBOOK Ultra A412DA ini menggunakan processor AMD Ryzen 5 3500U yang pada intinya membuat performa netbook ini lebih cepat dan efisien. Lalu, Pak untuk layarnya, hampir full rasionya sekitar 87%"





"Cocok lah ya untuk nonton film?"

 "Cocok sekali, Pak. Selain itu audionya juga mantap Pak, karena ASUS VIBOBOOK ULTRA A412DA ini menggunakan audio premium sonic master."



 "Untuk penulis kira-kira gimana?" Aku kembali fokus dengan tujuan membeli notebook ini.

"Wah, untuk penulis sangat tepat, Pak. Karena notebook ini menggunakan sistem ergolift di mana engsel keyboard akan naik sedikit agar lebih nyaman saat mengetik. Bukan hanya itu ASUS VIVOBOOK A412DA juga menggunakan chiclet keyboard, jarak antar tuts lebih lebar sehingga akan minim typo. Begitu. Oh iya, ada satu keunggulan lagi, touchpadnya multi fungsi, bisa untuk kalkukator. Mantul alias mantap betul Pak pokoknya."






 " Batrainya gimana?"

"Fast charging, Pak. 49 menit pengisian sudah dapat 60 persen."

Selera istriku oke juga ya. "Oke, bungkus! " Kataku tanpa ragu, "Warna apa, Mi?"

"Transparent Silver."

"Ada nggak warna itu?"

"Oh tenang, kami tidak kasih nama Amazing Comp kalau kami tidak punya warna lengkap. Transparent silver, slate grey, peacock blue dan coral crush ada semuanya. Untuk Ibu warna transparent silver memang cocok sekali, Pak. Karena..."

"Karena apa?" Tanyaku dan Mia bebarengan.

"Karena... menunjukkan kepribadian ibu yang sederhana, simple dan cantik."

Aku dan Mia berpandangan, geli sendiri, "Dasar sales."

"Saya memang sales , Pak, tapi saya Sales yang berdedikasi tinggi." Katanya sambil mempersiapkan barang Mia yang baru.

Aku menatap Mia. Senyum Mia hari ini indah sekali. Membuatku ingin menikahinya berkali-kali.

As a husband, mungkin ini hal terkecil yang bisa kulakukan. Mendukung istriku dalam segala hal. Saat ia jadi penulis terkenal kelak, aku mau jadi orang pertama yang dapat tandatangannya. Pun kalau tidak, aku tidak akan pernah mundur dari posisi penggemar utama. 

"Makasih banyak yaaa..." Mia meraih tanganku, "Untuk support dan semuanya."

 "Aku yang makasih, selama ini kamu udah jadi istri dan ibu yang baik buat aku dan Nismara."

"Dan seseorang lagi." Mia menyentuh perutnya.

Jantungku berdegup lebih cepat. "Really????"

Wow!!! It's really a surprise. Aku bisa merasakan ada yang menghangat di hati. Nice.

 Kami tersenyum, saling menggenggam dan melepaskannya saat box ASUS VIVO BOOK ULTRA A412DA itu tiba di hadapan.





Comments