Semangat Difablepreneur Dalam Harnas UMKM 2019
Setelah jadi pelaku UMKM, saya merasa ada keterikatan batin antara saya dan rekan-rekan pelaku
UMKM lain. Hal itu membuat saya rajin datang ke pameran-pameran UMKM. Beli satu atau dua barang, ngobrol, mendengarkan perjuangan mereka untuk memajukan usaha. Ya, sementara ini baru itu bentuk support yang bisa saya upayakan dan tak jarang teman-teman pun memberi support yang sama pada usaha kami.
Ahad kemarin, daripada nge-mall, saya sekeluarga memilih untuk jalan-jalan ke peringatan Hari Nasional UMKM yang diadakan di Dinas Koprasi UKM DI Yogyakarta. Surprise banget karena begitu sampai di sana kami langsung disambut dengan suara gesekan biola dari adik-adik kecil kita. Soalnya jarang-jarang kami nonton konser musik. Eh... alhamdulillah hari ini dapat suguhan musik dari adik-adik yang berbakat. Diiringi suara backsound yang mewah itu, kami pun memutuskan untuk keliling-keliling. Ada banyak stand di sini, mulai dari kuliner sampai dengan craft. Ciri khas dari pameran UMKM adalah, produk-produknya yang anti mainstream, saya baru menemukan ada keripik kerang, keripik lambung ikan, ya di pameran dalam rangka HARNAS UMKM ini. Pokoknya kalau Anda pemburu hal-hal unik wajib datang ke pameran UMKM, karena di situlah potensi-potensi karya yang selama ini jarang terekspos bisa mejeng dengan indahnya.
Setelah melihat-lihat sepatu kulit sapi asli asal Bandung yang bikin saya lirak lirik suami kasih kode tapi yang dikode pura-pura nggak tahu, suami mengajak saya mampir ke stand yang terletak di paling ujung.
"Nih, Mi, stand difabel."
"Hah, mana?"
Saya nggak merasa lihat ada yang beda di stand ini.
"Itu loh tulisannya." Kata suami sambil menunjuk tulisan Zona UKM Difabel.
Trio difablepreneur yang cucok marucok!!!! |
Setelah membaca tulisan itu saya jadi secara otomatis mencari-cari, mana teman-teman difabelku yang hebat itu? Dan baru sadar ternyata perempuan cantik dengan jilbab biru yang sedang melayani pembeli itu duduk di kursi roda. Ia duduk di belakang meja penuh dengan kerajinan rajut, ada tas, sepatu, bross, saat saya pegang tasnya beliau langsung bilang, "Monggo mbak itu tas buatan saya sendiri. Suami yang finishing." Wow saya berdecak dalam hati, keren banget. Rajutannya rapi, modelnya juga kekinian, jadi pengen hehe (Emak-emak pinginan) tapi karena masih ada pembeli maka saya melihat-lihat barang di stand sebelahnya dulu. Suami saya tertarik dengan wedang jahe instan.
"Silahkan Mbak, ini bikinan adik saya yang cerebral palsy."
Saya manggut-manggut tapi tidak sekadar manggut, ada semacam deep thinking di sana. Dulu sebelum mengenal istilah difable kita mengenal kata disable. Saya ingat sekali, seseorang pernah bilang ke saya tidak adil rasanya memanggil teman-teman yang memiliki kekurangsempurnaan fisik itu dengan sebutan disable. Dis- able artinya tanpa kemampuan, sedangkan kita bisa lihat sendiri mereka bisa melakukan apa pun yang mau mereka lakukan. Maka muncul istilah difable atau different ability.
Saya sangat bangga dengan teman-teman difable ini. Mereka bisa membuktikan bahwa kita tidak perlu memandang iba pada ketidaksempurnaan fisiknya karena karya mereka berkata lebih lantang daripada itu.
Setelah ibu pembeli pamit, saya menghampiri kembali mbak yang duduk di kursi roda. Ternyata namanya mbak Endang Sundayani. Hm... kok rasa-rasanya tidak asing yaa dengan nama ini. Begitu sampai di rumah saya google, wolah panteeees, beliau ini adalah presenter TVRI. MasyaAllah. Selain berjualan tas rajut mbak Endang juga menerima panggilan untuk jadi MC, bahkan menyanyi.
Kami ngobrol ringan sebentar, saya tanyakan support pemerintah untuk teman-teman difable, katanya, "Alhamdulillah, banyak pembinaan untuk teman-teman difable yang punya usaha." Alhamdulillah. Happy rasanya melihat semangat mereka. Jadi tambah semangat juga nih untuk berkarya.
Untuk teman-teman yang ingin membeli tas rajut, bisa cek ke IG @sred_sundayani. Oh iyaaa jahe instannya juga sudah saya minum. Enaaaak, nggak kebanyakan gula, mau? Boleh langsung kontak mbak Utami Rahayu ya
08995330752.
Selain pameran produk ada banyak seminar dan ilmu yang dibagi gratis di acara peringatan Hari Nasional UMKM, saya dan suami sempat konsultasi kemasan juga kok, gratis tis. Cek kegiatannya di IG @harnasumkm ya.
cowokku serieus nonton foto-foto di pojok konsultasi kemasan dr Rumah Kemasan |
Seneng deh, jalan-jalan hari ini dapat banyak insight baru. Alhamdulillah.
Dan inilah wajah sumringah bin bungah mamak saya dapet oleh-oleh dari HARNAS UMKM 2019.
Hasil bela beli di zona UKM difable |
Comments
Post a Comment